EVENT MEMPERINGATI MAULID NABI S.A.W 1446
MULUDAN
Maulid Nabi atau Maulud adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.Kata mauled atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman yang selalu menjadi panutan yang tidak akan pernah ada mengingkarinya kebenarannya. Beliaulah yang menuntun selalu umat manusia menuju jalan yang terang benderang yang selalu di sinari dengan cahaya islam. Dengan perjuangan beliau umat manusia bangkit dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang dengan cahaya islam. Karna beliau juga seluruh umat manusia yang ada di bumi selamat dari kehancuran serta dengan kelahiran nabi akhir zaman ini terciptalah aturan - aturan islam yang penuh dengan keharmonisan, persaudaraan dan keseimbangan dengan terhapusnya perselisihan, pertikaian,dan peperangan. Betapa luar biasanya jasa Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Maka sudah sepantasnya kita sebagai umatnya untuk selalu mengenangnya dan sekuat tenaga mengamalkan apa yang telah di ajarkan oleh beliau. Karena apa yang telah dikatakan, dilakukan, dan ditetapkan oleh beliau telah menjadi sumber dasar segala hukum islam setelah Al- Qur'an yang sudah tidak diragukan kebenarannya. Karena dengan selalu mengikuti apa yang telah diajarkan kepada kita maka kita akan di akui sebagai umat beliau kelak di Hari Kiamat. Ahmad bin 'Abdul Halim Al Haronirahimahullah mengatakan, Artinya: "Sholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah 'Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari'at Islam di kala itu."
Hingga kini, tradisi peringatan Maulid Nabi SAW tetap dipertahankan oleh banyak kalangan. Kegiatan tersebut, antara yang lain, bertujuan untuk membesarkan nama dan juga meneladani sirahnya. Ini agar umat Islam memiliki semangat menegakkan agama Allah dan juga senantiasa mendengungkan nama Allah agar terus memperoleh rahmat-Nya.Keteladanan Rasul tersebut sebagaimana tertuang di surah al-Ahzab ayat 21. Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah "SAW" teladan yang baik bagimu ialah bagi orang-orang yang berharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah SWT.".Tanggal 12 Rabiul Awal 1432 H, seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun. Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang,Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untukmengenal akan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme. Dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Nabi Muhammad SAW dapat dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbedadan saling melengkapi. Dalam perspektif teologis-religius, Nabi Muhammad SAW dilihat dandipahami sebagai sosok nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman.
Hal ini memposisikan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan "suci" Tuhan kepada umat manusia secara universal. Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin. Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra kepemimpinan danmasyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia.Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan. Misal , agama.
Dalam Mempringati Acara ini Diadakan Lomba-Lomba Antara lain:
1.DAKWAH ISLAMIYAH
- Peserta dari jilid 1-4
- Peserta naik ke panggung setelah namanya dipanggil
- Untuk anak-anak maksimal 5 menit
- Untuk dewasa maksimal 7 menit
- Penilaian dari bahasan, penyampaian dan pakaian
2. HAPALAN KHULASHOH
- Peserta dari jilid 1-2
- Peserta membacakan khulashoh berurutan dengan melihat awal bait
- Penilaian dari jumlah bait, ketepatan dan kelancaran
3. TASHRIFAN
- Peserta dari jilid 3
- Untuk kualifikasi peserta mengisi soal di kertas yang disediakan oleh
panitia
- Untuk finalis naik ke panggung setelah namanya dipanggil, memilih
amplop soal dan menjawab soal dengan lisan dan Penilaian dari ketepatan
dan kelancaran.
4. NGERAB
- Peserta dari jilid 4-5
- Untuk kualifikasi peserta mengisi soal di kertas yang disediakan oleh
panitia
- Untuk finalis naik ke panggung setelah namanya dipanggil, memilih
amplop soal dan menjawab soal dengan lisan dan Penilaian dari ketepatan
dan kelancaran.
5. CERDAS CERMAT
- Peserta dari jilid 3-5
- Ketua grup memilih amplop soal dan diberikan kepada pembaca soal
- Anggota grup menjawab pertanyaan dengan tepat dan cermat
- Untuk menjawab pertanyaan diber i waktu 15 detik untuk berpikir, jika lewat maka pertanyaan dilempar ke grup setelahnya
- Dalam babak rebutan pembaca soal membacakan pertanyaan, yang mampu
menjawab langsung mengacungkan tangan dan menjawab setelah dipersilahkan
- Jika setelah mengacungkan tangan ternyata tidak bisa menjawab maka
akan dikurangi nilainya 100.
6. QIRO’ATUL KUTUB
- Peserta naik ke panggung setelah namanya dipanggil, memilih amplop soal
dan membaca sesuai soal yang ditentukan, berhenti setelah juri
menghentikan dan kemudian menyurahkan
- Penilaian dari i’rob, lughot dan surah.
7. MHK ALFIYAH
- peserta dari prodi alfiyah dan umum
Untuk kualifikasi peserta mengisi soal di kertas yang disediakan oleh panitia
dan diambil 6 orang untuk mengikuti final
- Untuk finalis naik ke panggung setelah namanya dipanggil, memilih
amplop soal dan menjawab soal dengan lisan dan Penilaian dari ketepatan, kelancaran,
kecepatan dan pemahaman
8. AQIDATUL AWAM
- Peserta dari jilid 1-3
- Peserta membacakan Aqidatul Awam berurutan dengan melihat awal bait
- Penilaian dari jumlah bait, ketepatan dan kelancaran
Rangkaian perlombaan acara diatas dilaksanakan mulai pada hari senin 9 September/5 rabiul awal sampai dengan jumat malam sabtu tanggal 27 September/maleman 23 Rabiul awal.Dan dipenghujung acara sebagai penutupan, para panitia mengadakan malam puncak acara maulid nabi ponpes Al Istiqomah 1446 dengan rangkaian acara sebagai berikut:
-Mahalul qiyam
-Pembukaan
-Pembacaan ayat suci Al Quran
-Sambutan dari ketua panitia
-Sambutan dari pengasuh ponpes
-Kreasi santri yang meliputi:
-Drama kabaret dari komplek Khobar
-Puisi berantai dari komplek Fadlah
-Pertunjukan seni bela diri pencak silat dari Pagar nusa Barongblack
-Penutupan serta slide foto
Dengan Demikian, event memperingati maulid nabi 1446 telah selesai digelar.
-