
DIKLAT AMTSILATI
Sudah menjadi agenda tahunan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqomah menyelenggarakan Diklat Amtsilati. Metode Amtsilati yaitu pelatihan membaca kitab kuning, yang merupakan metode cara cepat membaca kitab kuning. Metode Amsilati ditemukan oleh KH Taufiqul Hakim asal Pondok Pesantren Darul Falah Jepara, Jawa Tengah. Metode cukup unik, karena meringkas bait alfiyah yang 1002 nadzom menjadi 184 nadzom. Cara belajarnya juga menyenangkan dan seperti model bermain dengan lagu khusus. Sedabfkan diklat tersendiri ialah singkatan dari didikan kilat yang memang jangka waktu pengkajiannya terbilang begitu singkat, yaitu hanya dalam 1 minggu.
Dan untuk kali ini, diklat tersebut akan dimulai pada tanggal 02 Sya'ban s/d 10 Sya'ban 1446 yang bertepatan dengan tanggal 01 Februari s/d 09 Februari 2025
Sekilas tentang metode Amtsilati, terdiri dari lima jilid buku. Diawali dengan bab satu pembahasan huruf jer (kata depan), ditampilkan ayat Al Qur'an yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya dianalisa bagiamana cara membaca tanpa tanda baca/harakat dan alasannya.
Metode amtsilati sudah diterapkan di pesantrennya kemunculannya pada tahun 2003 hingga saat ini. Sudah banyak santri yang awalnya tidak paham ilmu nahwu-shorof setelah belajar amtsilati menjadi mahir.
Perdana untuk tahun ini, akan ada tambahan kitab yang akan dikaji, yang dimana kitab ini dituqil langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al - Istiqomah langsung yaitu Pangersa akang. Kitab ini menerangkan cara cepat mempelajari ilmu Bilaghah Bayani dan Ma'ani.
Diklat ini diajarkan langsung oleh Pipminan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqomah yaitu Pangersa Akang K.H Aden Ali Asadulloh, M.pd.I. Tidak hanya Amtsilati saja tetapi diajarkan juga mengi'rob kata ( menjelaskan dalam bahasa arab ) oleh Pangersa Kang Jai (Adik Pangersa Eteh ). Dalam waktu satu ahad selesai untuk 5 jilid Amtsilati,Shorfiyah,Tatimah dan Mengi'rob.Lalu dilanjut dengan diklat kitab Mabda'i selama 2 hari.
Setelah berakhirnya Diklat, akan diadakanlah tafaruqon santri mufassirin dan munfasirot atau bisa disebut juga perpisahan. Masing-masing perwakilan peserta menampilkan kreativitasnya yang ditutup dengan pemberian cendramata dan sertifikat.
Semoga dengan adanya Diklat ini banyak santri-santri yang minat untuk belajar metode Amtsilati.